Telkom meraih penghargaan Economic Challenges Award 2012 kategori Industri Bidang Telekomunikasi, yang diselenggarakan Metro TV, Senin (19/11), di Jakarta. Telkom mendapat penghargaan ini dalam dengan 68% pemilih atas kinerja positif. Pakar Ekonomi, Rhenald Kasali, dan Pengusaha, Tanri Abeng, menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Dirut Telkom, Arief Yahya (AY).
Pemimpin Redaksi Metro TV, Suryopratomo, mengungkapkan program Economic Challenges Award 2012 bertema “Global Eye on Indonsia” dan diberikan kepada sebelas perusahaan Indonesia yang mampu bersaing dengan merek global, populer, serta menerapkan GCG. Suryopratomo juga menyatakan seleksi penjurian berlangsung melalui voting selama satu bulan lewat internet.
Dalam diskusi tanya-jawab, AY menjelaskan Telkom berfokus pada pertumbuhan double digit dari seluler dan broadband. Ia mengungkapkan Telkom mendapat lisensi di Timor Leste untuk 15 tahun, dan sudah tahun 2013 mulai beroperasi.
“Tidak hanya Timor Leste, Telkom telah menjadi global player dengan anak perusahaan bernama Telin yang berada di Singapura, Hongkong, Malaysia, dan Australia. Telkom tidak akan tumbuh double digit bila tidak dilakukan invasi. Oleh karena itu, value dari Telin mencapai 10 % sampai 20 %,” ungkapnya.
Tanri Abeng mengungkapkan dirinya telah melihat ekuintitas Telkom untuk menjadi holding company di global palyer. Menurutnya hal tersebut terbukti dengan listing di New York Stock Exchange dan London Stock Exchange, serta di Tokyo Stock Exchange, sebagai public offering without listing.
“Hal ini governance-nya bagus dan market kapitalisasi menjadi nomor satu lagi sekarang ini,” ujar Abeng.
Sementara itu, Rhenald Kasali mengungkapkan dua hal yang dinilainya sebagai kemajuan Telkom, yaitu tumbuhnya middle class di banyak kota Indonesia, serta kebutuhan masyarakat agak bergeser dengan gaya hidup di bidang telekomunikasi dan IT.
Post a Comment