Home » » Jadilah Pemimpin Bertanggungjawab !

Jadilah Pemimpin Bertanggungjawab !

Written By Admintrator on Monday 22 October 2012 | 08:55

image Tampaknya, banyak peristiwa belakangan ini sedang mengajarkan kepada kita soal pentingnya bertanggung jawab! Pertama-tama adalah kejadian tragis tabrakan maut di Tugu Tani. Ternyata, pengemudinya sendiri tidak memegang SIM maupun STNK saat menyetir.

Setelah dites, si pengemudi juga dinyatakan terbukti positif menggunakan narkoba dan sehabis pesta miras. Kita semua berandai-andai, sandainya saja si wanita ini lebih berhati-hati dan lebih bertanggung jawab dengan
kondisinya yang mungkin sudah mengantuk dan ‘kurang waspada’ setelah pesta semalaman.

Namun, yang lebih menarik adalah kisah dari kapal Costa Concordia yang  terbalik dan terdampar karena menghantam karang di Pulau Giglio, Italia pada tanggal 13 Januari 2012 lalu. Lucunya, kapal ini tenggelam di saat-saat menjelang 100 tahun perayaan tenggelamnya kapal Titanic yang terkenal. Kapal Costa Concordia ini sendiri adalah kapal mewah mahal dimana per malamnya saja, seseorang harus membayar 16,7 juta. Tragisnya, saat sebelum kecelakaan terbaliknya kapal terjadi, kapal berpenumpang 4.229 orang ini ditinggal pergi oleh kaptennya. Inilah contoh menarik dari tindakan tidak bertanggung jawab kedua yang kita pelajari dari peristiwa yang belum lama terjadi.

Benang Merah Kedua Peristiwa
So, dari kedua peristiwa tersebut ada benang merah soal tanggung jawab yang menarik untuk kita bicarakan. Bagaimanakah kedua prinsip tanggung jawab ini kita kaitkan dengan Pribadi seorang pemimpin di tempat kerja? Yang jelas, kedua prinsip tanggung jawab ini menegaskan seorang pemimpin haruslah (1) memikirkan dampak sikap dan tindakannya serta (2) memikirkan perannya terhadap ketidakbecusan yang ada di dalam organisasi.

image 11 Tangg ung Jawab Pemimpin
Tidaklah mengherankan jika pada Januari 2010, salah seorang guru manajemen dari Harvard kelahiran India yakni C.K. Prahalad menulis di Harvard Business Review soal “Responsible Manager” (manajer yang bertanggung jawab).

Nah, belajar dari kejadian di Tugu Tani dan kapal Costa Concordia, baguslah jika kita renungkan apa yang dikatakan para pakar manajemen, ”Pemimpin yangtidak bertanggung jawab, yang hanya menyalahkan dan suka lepas tangan adalah pemimpin yang tidak pantas jadi pemimpin. Mereka hanya mau enaknya,

tetapi saat ketidakkesulitan muncul, mereka lari dari masalah. Itu bukanlah kualitas seorang pemimpin”. Karena itulah, sangat menarik untuk meneliti 11 tanggung jawab seorang pemimpin yang mestinya bisa ditunjukkan. Nah, apakah ke-11 tanggung jawab pemimpin itu?

Pertama-tama, seorang pemimpin harus bertanggung jawab di saat-saa kritis dan situasi tak menentu. Dalam hal ini, kejadian di Costa Concordia di Pulau Giglio dimana sang kaptennya Francesco Schettino malah justru melarikan diri, adalah contoh pelanggaran atas tanggung jawab ini. Ingatlah, pada saat krisis, saat susah, semua tim kita akan berpaling pada kita, apakah kita menunjukkan pembelaan diri, lari dari masalah? Justru di saat-saat inilah, kualitas seorang pemimpin diuji.

Kedua, ia bertanggung jawab bahwa dia sendiri mau belajar dan memgembangkan dirinya. Seringkali pemimpin melihat kekuarangan orang dan menyuruh anak buahnya belajar, tetapi bagaimana dengan dirinya sendiri? Sudah sering menjadi kebiasaan dimana saya memberikan seminar atau training, biasanya sang pimpinan hanya melakukan pembukaan, setelah itu pergi meninggalkan ruangan.

image Ketiga, bukan hanya bertanggung jawab atas kesuksesan tetapi juga atas kegagalan. Sayangnya, biasanya kita hanya melihat pimpinan hadir di tengah-tengah acara perayaan kesuksesan (celebration). Tetapi, ketika terjadi kegagalan, si atasan tidak tahu kemana bahkan hanya bisa marah-marah dan menuduhserta menyalahkan.


image Keempat, mau bertanggung jawab untuk mengembangkan timnya. Pertanyaan disini adalah apakah seorang pemimpin merasa ia berkewajiban berinvestasi, serta mau memberikan kesempatan kepada orang lain untuk belajar. Apakah ia mau memberikan waktu kepada oang lain untuk berkembang?

Kelima, ia bertanggung jawab dengan pihak yang lebih minoritas dan lebih kurang beruntung di dalam timnya. Misalkan saja, dia harus adil dengan timnya, khususnya dengan yang mungkin sukunya beda, mungkin ada yang cacat (yang sering diejek), bagaimana si pemimpin juga bertanggung jawab dengan orang-orang ini dan membela mereka?

image Keenam, ia bertanggung jawab dengan keputusannya, khususnya ia bisa menjelaskan alasan keputusannya. Yang jelas, mungkin saja apa yang diputuskan tidak bisa membuat happy setiap orang, tetapi paling tidak orang bisa mendengar apa alasan keputusannya.Ketujuh, juga bertanggung jawab dengan hal-hal lain di luar organisasi sekarang termasuk juga bertanggung jawab dengan keluarganya, dengan komunitasnya dan dengan lingkungannya sehari-hari. Pastinya, anak buah akan salut dengan pemimpinnya yang menunjukkan tanggungjawab yang besar, termasuk dengan komunitasnya, dll.

imageTapi paling penting, juga bagaimana si pemimpin ini bertanggung jawab terhadap keluarganya  Kedelapan, mau bertanggung jawab bukan hanya dengan hasil

tetapi juga dengan proses pencapaian. Dengan demikian, seorang pemimpin harusnya bukan cuma mau tahu dengan hasilnya saja, tapi juga peduli dan mau cek serta berusaha mengerti apa yang salah dengan prosesnya, jika hasilnya tidak seperti yang diharapkan.

image Kesembilan, ia merasa bertanggung jawab dengan posisi yang  di pegangnya.Jadi  ia tidak bersikap  mentang-mentang. Kenyataannya, seperti yangkita lihat, banyak pemimpin yang mulai berubah sifatnya setelah ia mulai memegang posisi.

Kesepuluh, seorang pemimpin merasa bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan, bukan cuma sekedar apa yang diomongkan. image Dan Akhirnya kesebelas, seorang pemimpin bertanggung jawab dengan kemungkinan kekurangan dan kelemahan dirinya sendiri yang mungkin bisa membuat kekacauan.

Dengan demikian, ia sadar dan peka bahwa barangkali
ada kekurangan dan kelemahan yang membuat situasi
organisasi menjadi kacau? Tak mengherankan jika ada kalimat menarik begini, “Apakah handicapped-mu” yang
membuat organisasimu menjadi kacau? Jangan menyalahkan siapa-siapa, pergilah ke cermin dan salahkanlah orang yang ada disitu!” Akhirnya, tulisan ini saya tutup dengan sebuh puisi di fanpage saya soal “Mahalnya Tanggung Jawab”. Isinya kurang lebih begini: Tanggung jawab itu mahal! Ada yang bilang mau bertanggung jawab, tapi kemudian lenyap! Ada yang sebenarnya tidak bertanggung jawab tetapi lalu dipaksa untuk menjawab. Ada yang bertanggung jawab tetapi tidak menjawab-jawab

image

Sumber : Anthony Dio Martin
Trainer, Inspirator, Penulis buku-buku Bestseller
www.hrexcellency.com

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Cari Kerja - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger