Home » » Tingkat Penjualan Mobil Masih Tinggi, Astra Cetak Laba Rp 14 Triliun

Tingkat Penjualan Mobil Masih Tinggi, Astra Cetak Laba Rp 14 Triliun

Written By Admintrator on Thursday 1 November 2012 | 02:24

Laba bersih PT Astra Internasional Tbk (ASII) naik 9% di akhir September 2012 menjadi Rp 14,7 trilun dari sebelumnya Rp 13,4 triliun. Naiknya laba disokong tingginya penjualan mobil.

Pendapatan bersih Astra pada sembilan bulan pertama tahun 2012 mencapai Rp 143,1 triliun, meningkat 20% dibandingkan periode yang sama tahun 2011.

Laba bersih per saham juga mengalami peningkatan sebesar 9% menjadi Rp 362 per saham. Nilai bersih aset Astra sebesar Rp 1.643 per saham pada 30 September 2012, mengalami peningkatan sebesar 10% dibandingkan periode akhir tahun 2011.

“Kinerja yang baik dari Grup Astra pada sembilan bulan pertama tahun ini terutama didukung oleh tingginya penjualan mobil," ujar Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto dalam siaran pers, Rabu (31/10/2012).
Ia mengatakan, menurunnya permintaan di sektor alat berat mencerminkan pelemahan harga batubara, sementara turunnya harga CPO baru-baru ini juga mempengaruhi tingkat keuntungan Perseroan.
"Meskipun prospek bisnis kami tetap baik dan Grup Astra diharapkan mencapai kinerja usaha yang memuaskan untuk tahun ini, penurunan harga komoditas dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja perusahaan ke depan,” tambahnya.
Kegiatan Grup Astra fokus pada enam lini bisnis, yaitu Divisi Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, serta Teknologi Informasi.
Kontribusi laba bersih Divisi Otomotif meningkat 17% menjadi Rp 7,2 triliun, termasuk Rp 3,7 triliun dari Perseroan dan anak perusahaan, serta Rp 3,5 triliun dari perusahaan asosiasi dan jointly control entities di bidang otomotif.
Pemberlakuan peraturan baru mengenai uang muka (down payment) minimum pada pembiayaan otomotif sejak pertengahan bulan Juni 2012 lalu telah menyebabkan penurunan pada pasar sepeda motor, sedangkan untuk pasar mobil tidak terlalu terpengaruh.
Total penjualan mobil nasional meningkat 24% menjadi 816.000 unit. Penjualan mobil Grup Astra (Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot) mengalami kenaikan 24% menjadi 448.000 dengan pangsa pasar yang stabil sebesar 55%. Astra meluncurkan 17 model baru dan 26 model facelift selama sembilan bulan pertama di tahun 2012.
Total penjualan sepeda motor nasional mengalami penurunan sebesar 14% menjadi 5,3 juta unit. Penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor (AHM) turun 3% menjadi 3,1 juta unit, namun pangsa pasar meningkat dari 52% menjadi 58%.
Selama sembilan bulan pertama tahun 2012, AHM meluncurkan dua model baru dan sembilan model facelift. Penjualan sepeda motor nasional pada sembilan bulan pertama tahun 2012 juga terkena dampak negatif dari pengetatan standar pemberian pinjaman pada beberapa perusahaan pembiayaan konsumen.
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatat laba bersih Rp 767 miliar, meningkat 2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Peningkatan pendapatan sebesar 13%, terutama untuk pasar pabrikan (OEM) dan suku cadang pengganti, tergerus sebagian oleh meningkatnya biaya bahan baku dan tenaga kerja yang tidak dapat dibebankan seluruhnya kepada pelanggan.
Sementara laba bersih Divisi Jasa Keuangan mengalami kenaikan 9% menjadi Rp 2,8 triliun. Total pembiayaan melalui bisnis pembiayaan otomotif Astra yang terdiri dari Federal International Finance (FIF), Astra Credit Companies (ACC), dan Toyota Astra Financial Services (TAFS) tumbuh 3% menjadi Rp 38,6 triliun, termasuk pembiayaan melalui joint bank financing without recourse.
Total pembiayaan alat berat melalui PT Surya Artha Nusantara Finance dan PT Komatsu Astra Finance tumbuh 12% menjadi Rp 5,8 triliun. PT Bank Permata Tbk yang 44,5% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan laba bersih Rp 1,1 triliun, meningkat 16%, didukung oleh pertumbuhan dari pendapatan bunga bersih dan fee-based income, meskipun terdapat kenaikan biaya operasional.
PT Asuransi Astra Buana (AAB), anak perusahaan yang bergerak di bidang asuransi membukukan laba yang sedikit lebih tinggi disebabkan pertumbuhan pendapatan premi kotor yang sangat baik, namun sebagian terkoreksi oleh biaya komisi dan biaya klaim yang lebih tinggi.
Kontribusi laba bersih Divisi Alat Berat dan Pertambangan meningkat 3% menjadi Rp 2,7 triliun. PT United Tractors Tbk (UNTR) melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 3% menjadi Rp 4,5 triliun, yang didukung oleh kenaikan pendapatan bersih sebesar 11%.
Pendapatan bersih segmen usaha mesin konstruksi turun 5%, dikarenakan turunnya penjualan alat berat Komatsu sebesar 15% menjadi 5.455 unit. Hal ini akibat menurunnya permintaan dari sektor tambang karena turunnya harga batubara dan meningkatnya kompetisi yang disebabkan oleh kelebihan produksi alat berat dari China yang dialihkan ke pasar Indonesia.
Meskipun demikian, dampak penurunan penjualan alat berat dapat dikurangi oleh tingginya pertumbuhan pendapatan dari penjualan suku cadang dan layanan purna jual. PT Pamapersada Nusantara (PAMA), anak usaha UNTR di bidang kontraktor penambangan batubara, mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 26%, seiring dengan peningkatan produksi batu bara sebesar 8% menjadi 69 juta ton dan peningkatan pengerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 8% menjadi 634 juta bcm.
Anak perusahaan UNTR di bidang pertambangan melaporkan peningkatan pendapatan bersih 28%, didukung oleh penjualan 4,5 juta ton batubara atau meningkat 41% dibanding sembilan bulan pertama tahun lalu. Penurunan harga jual rata-rata batu bara dan meningkatnya harga bahan bakar berpengaruh negatif pada margin laba kotor.
United Tractor dan anak perusahaan memiliki 9 tambang batubara dengan total cadangan diperkirakan 380 juta ton.
Kontribusi laba bersih Divisi Agribisnis turun 10% menjadi Rp 1,3 triliun. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) membukukan laba bersih Rp 1,7 triliun, turun 10% dibandingkan periode yang sama tahun 2011.
Walaupun harga rata-rata CPO mengalami sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, produksi minyak sawit meningkat 11% menjadi 1 juta ton, yang menghasilkan peningkatan pendapatan sebesar 8%. Namun, laba bersih perusahaan turun akibat tingginya biaya produksi dan biaya operasional.
Kontribusi laba bersih Divisi Infrastruktur dan Logistik turun 2% menjadi Rp 472 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu, dikarenakan adanya keuntungan tambahan tahun lalu yang berasal dari pembalikan penyisihan pajak penghasilan, yang bila dikecualikan maka laba bersih tahun ini naik sebesar 22%.
PT Marga Mandalasakti (MMS) mengoperasikan jalur Tangerang – Merak sepanjang 72,5 km, mencatat peningkatan volume trafik kendaraan sebesar 16% di sembilan bulan pertama menjadi 28 juta kendaraan dengan tarif rata-rata yang lebih tinggi.
Pada akhir tahun 2011, Astra mengakuisisi 95% saham jalan tol Kertosono – Mojokerto di Jawa Timur sepanjang 40,5 km, yang saat ini sedang dalam masa konstruksi dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2013, tergantung pada penyelesaian proses pembebasan lahan.(detikfinance)

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Cari Kerja - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger