Manulife Asset Management dalam hasil riset terbarunya, yang menjadi satu rangkaian studi Aging Asia (Asia yang Menua), memamparkan Indonesia menjadi salah satu negara yang sulit memenuhi kebutuhan pensiun. Ini terjadi akibat rendahnya simpanan penduduk terhadap GDP.
"Indonesia memang telah menjadi kisah sukses perekonomian Asia selama beberapa tahun belakangan," jelas Presiden Direktur Manulife Asset Management Indonesia, Legowo Kusumonegoro dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/11/2012).
"Akan tetapi, Indonesia juga menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pensiun populasinya. Kendala yang dihadapi Indonesia di antaranya adalah relatif rendahnya tingkat kekayaan finansial dan kekayaan bersih hari tua," tambah Legowo.
Hasil riset Manulife yang tertajuk Funding the Golden Years: The financial and economic factors shaping retirement provision for Asia’s rapidly aging population, pun menyoroti terbatasnya jumlah tunjangan pensiun yang diwajibkan pemerintah. Selain itu, kendala lain besarnya peningkatan jumlah penduduk yang membutuhkan pendanaan pensiun.
Namun, perseroan tetap memandang Indonesia memiliki potensi tumbuh lebih tinggi saat masalah-masalah ini dapat teratasi. Apalagi peraturan telah memiliki komitmen dalam memecahkan masalah.
"Dengan adanya program wajib ini, serta tingkat pendapatan yang terus meningkat, masyarakat Indonesia lebih leluasa untuk menikmati manfaat dari pasar modal domestik yang berkembang pesat melalui investasi pada produk-produk reksa dana," tuturnya.
Dalam riset ini, Indonesia bersama Korea Selatan serta Filipina menghadapi 'kondisi yang penuh tantangan'. Sedangkan negara-negara yang kondisinya 'menguntungkan' adalah Singapura, China dan Malaysia, serta Taiwan, Hong Kong dan Jepang diklasifikasikan sebagai negara-negara yang kondisinya 'sangat menguntungkan'.
"Jika masyarakat Indonesia secara efisien mempergunakan kesempatan baik dari perkembangan pasar modal ini, saya yakin dalam beberapa tahun mendatang Indonesia dapat bergabung ke dalam kategori negara-negara yang memiliki 'kondisi menguntungkan' dalam hal kesiapan hari tua," ungkapnya.
Ekonom Manulife Asset Management Oscar Gonzales menambahkan, hal positif dari Indonesia yakni memiliki kondisi demografis yang menguntungkan karena proporsi populasi usia produktif diperkirakan bertahan pada level di atas 60% dampai dengan tahun 2050.
"Hal itu mengindikasikan pertumbuhan jumlah penabung yang terus meningkat," kata dia.(detikfinance)
Post a Comment